Boutonniere Vs Swan Neck Deformity

Boutonniere vs swan neck deformity – Boutonniere and swan neck deformities are two distinct conditions that affect the fingers. Boutonniere deformity is characterized by a flexion contracture at the proximal interphalangeal (PIP) joint and hyperextension at the distal interphalangeal (DIP) joint. Swan neck deformity is characterized by hyperextension at the PIP joint and flexion contracture at the DIP joint.

Both deformities can cause significant pain and disability, and they can be difficult to treat.

In this article, we will discuss the causes, symptoms, and treatment options for boutonniere and swan neck deformities. We will also provide tips on how to prevent these deformities from developing.

Etiology

Boutonniere vs swan neck deformity

Boutonniere dan swan neck deformity memiliki penyebab yang berbeda-beda:

  • Boutonniere deformity:Trauma pada ekstensori tengah, seperti akibat cedera ligamen kolateral volar atau avulsi insersi tendon ekstensori tengah pada basis falang tengah.
  • Swan neck deformity:Kelemahan fleksor digitorum profundus (FDP), yang dapat disebabkan oleh ruptur tendon FDP, cedera saraf median, atau artritis reumatoid.

Faktor risiko untuk kedua deformitas ini meliputi:

  • Trauma
  • Penyakit radang, seperti artritis reumatoid
  • Kondisi neurologis, seperti sindrom carpal tunnel
  • Aktivitas berulang yang membebani jari

Pathophysiology

Boutonniere deformity:

  • Avulsi tendon ekstensori tengah menyebabkan ketidakstabilan sendi interfalangeal proksimal (PIP), memungkinkan falang tengah melengkung ke arah palmar (fleksi).
  • Hal ini menyebabkan ekstensi terbatas pada sendi PIP dan fleksi pada sendi interfalangeal distal (DIP).

Swan neck deformity:

  • Kelemahan FDP menyebabkan ketidakstabilan sendi DIP, memungkinkan falang distal melengkung ke arah dorsal (hiperekstensi).
  • Hal ini menyebabkan fleksi terbatas pada sendi DIP dan hiperekstensi pada sendi PIP.

Clinical Presentation

Boutonniere deformity:

  • Fleksi pada sendi PIP
  • Ekstensi terbatas pada sendi PIP
  • Hiperekstensi pada sendi DIP
  • Tonjolan pada sendi PIP yang dikenal sebagai “boutonniere”

Swan neck deformity:

  • Hiperekstensi pada sendi DIP
  • Fleksi terbatas pada sendi DIP
  • Ekstensi terbatas pada sendi PIP

Tes khusus:

  • Tes boutonniere:Fleksi aktif pada sendi DIP melawan resistensi, yang menghasilkan ekstensi pada sendi PIP.
  • Tes swan neck:Ekstensi aktif pada sendi DIP melawan resistensi, yang menghasilkan fleksi pada sendi PIP.

Conservative Treatment

Prinsip:

  • Melindungi sendi yang terkena
  • Memulihkan keseimbangan otot
  • Mencegah deformitas lebih lanjut

Metode:

  • Splinting:Imobilisasi sendi yang terkena untuk mencegah deformitas lebih lanjut.
  • Bracing:Mendukung sendi yang terkena dan membantu memulihkan keseimbangan otot.
  • Terapi fisik:Latihan untuk memperkuat otot-otot yang lemah dan meregangkan otot-otot yang tegang.
  • Injeksi kortikosteroid:Mengurangi peradangan dan nyeri.

Surgical Treatment: Boutonniere Vs Swan Neck Deformity

Boutonniere vs swan neck deformity

Indikasi:

  • Deformitas yang parah atau tidak responsif terhadap pengobatan konservatif
  • Nyeri yang persisten atau gangguan fungsional

Teknik:

  • Rekonstruksi tendon:Memperbaiki atau mengganti tendon yang rusak atau robek.
  • Rekonstruksi sendi:Menggantikan atau memperbaiki sendi yang rusak.
  • Osteotomi:Memotong tulang untuk memperbaiki keselarasan sendi.

Post-Operative Care and Rehabilitation

Prinsip:

  • Melindungi sendi yang dioperasi
  • Memulihkan rentang gerak
  • Mencegah kekakuan

Metode:

  • Splinting:Imobilisasi sendi yang dioperasi untuk melindungi dan mencegah deformitas.
  • Fisioterapi:Latihan untuk meningkatkan rentang gerak, kekuatan, dan fungsi.
  • Modifikasi aktivitas:Menghindari aktivitas yang membebani sendi yang dioperasi.

Complications

Konservatif:

  • Kegagalan untuk memperbaiki deformitas
  • Kekakuan sendi
  • Nyeri persisten

Bedah:

  • Infeksi
  • Kerusakan saraf
  • Kekakuan sendi
  • Kegagalan perbaikan tendon

FAQ Summary

What is the difference between boutonniere and swan neck deformity?

Boutonniere deformity is characterized by a flexion contracture at the proximal interphalangeal (PIP) joint and hyperextension at the distal interphalangeal (DIP) joint. Swan neck deformity is characterized by hyperextension at the PIP joint and flexion contracture at the DIP joint.

What causes boutonniere and swan neck deformity?

Boutonniere and swan neck deformities can be caused by a variety of factors, including trauma, arthritis, and certain medical conditions. Trauma is the most common cause of boutonniere deformity, while arthritis is the most common cause of swan neck deformity.

How are boutonniere and swan neck deformity treated?

The treatment for boutonniere and swan neck deformity depends on the severity of the deformity and the underlying cause. Non-surgical treatment options include splinting, bracing, and physical therapy. Surgical treatment may be necessary in severe cases.